Masyarakat secara umum, biasanya memahami bahwa kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit sariawan di mulut, bibir, dan juga lidah.
Sebenarnya ada beberapa akibat lainnya dari tubuh yang kekurangan vitamin C yang akan didipaparan nanti. Pada beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli menyebutkan bahwa para perokok telah kehilangan 25% vitamin C dalam darah dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Selain para perokok, orang yang suka meminum alkohol juga akan kekurangan kadar vitamin C pada tubuh.
Sehingga memang lebih baik untuk menghindari rokok, alkohol dan zat lainnya yang dapat menyebabkan tubuh akan kehilangan Vitamin C. Karena tubuh sangat membutuhkan vitamin C.
Karena vitamin C sangat dibutuhkan oleh tubuh, maka apabila tubuh kekurangan vitamin C maka dapat menimbulkan beberapa akibat buruk.
Akibat kekurangan vitamin C
1. Mudah jatuh sakit
Tubuh yang kekurangan vitamin C akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh akan mudah jatuh sakit.
Ada kemungkinan juga kekurangan vitamin C dapat menyebabkan seseorang terkena anemia. Penyakit anemia memiliki ciri-ciri atau gejala tubuh yang kurang energi, tubuh yang mudah lemas dan mengantuk, hingga hal yang sangat buruk dapat menyebabkan pingsan dan jatuh sakit.
Saat tubuh kekurangan vitamin C (atau juga fungsi vitamin C tidak berjalan optimal di dalam tubuh) maka tubuh mengalami beberapa gejala seperti, radang gusi, kulit kering, mimisan, nyeri sendi, serta penurunan kemampuan tubuh melawan penyakit.
Vitamin C membantu untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, kanker dan katarak, mengurangi racun di dalam hati (liver), dan meningkatkan daya tahan dan daya pulih tubuh.
2. Penurunan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sistem imunitas tubuh akan berkurang, sehingga infeksi tubuh yang disebabkan oleh bakteri dan virus, dapat dengan mudah menyerang dan masuk ke dalam tubuh..
Vitamin C sangat penting untuk daya tahan tubuh. Vitamin menjadi penyumbang terbesar dalam meberikan dan mengoptimalkan imunitas tubuh. Kekurangan vitamin C membuat imunitas tubuh menurun, sehingga tubuh mudah mengalami pusing, batuk dan flu, terserang berbagai virus, demam,meriang dan infeksi pada organ tubuh.
3. Kulit rentan memar atau luka
Kulit yang mudah memar ada kemungkinan karena tubuh yang kekurangan vitamin C. Apalagi memar atau luka tersebut memutuhkan waktu yang terlalu lama untuk dapat pulih.
Sehingga apabila penyembuhan memar ringan pada tubuh sangat lambat, ada kemungkinan tubuh kekurangan vitamin C.
Kekurangan vitamin C juga dapat membuat kulit menjadi kering, kulit yang kering dapat diketahui dengan menggaruk kuku ke bagian kulit tubuh, maka akan terlihat dengan jelas ada guratan putih. Dan juga pada sela jari-jari terlihat banyak kerutan.
Vitamin C berperan yang penting dalam mementuk kolagen. Kolagen membantu penyembuhan luka pada tubuh. Saat kekurangan asupan vitamin C, maka fungsi kolagen sulit terbentuk, akibatnya proses penyembuhan luka lambat. Akibat kurang serat juga berakibat lambatnya proses penyembuhan luka.
4. Mengganggu psikologi dan mood
Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan jiwa menjadi mudah emosi, dan bahkan depresi sekaligus. Pada sebuah studi menemukan bahwa vitamin C membantu mengurangi efek psikologis dan stres. Sehingga peran vitamin C sangat penting dalam menjaga kondisi psikologi dan suasana hati.
Dalam satu studi dilakukan peneliti Jerman, dengan 120 orang diminta melakukan tugas yang dikombinasikan dengan memecahkan soal matematika. Penelitian ini seperti dilansir dari situs Psychologytoday.com
Setengah dari mereka yang diteliti diberi 1.000 mg vitamin C. Tanda-tanda seperti stres berupa peningkatan kadar hormon stres kortisol dan tekanan darah tinggi, secara signifikan lebih besar pada mereka yang tidak mendapatkan suplemen vitamin.
Mereka yang diberikan vitamin C dilaporkan memiliki resiko yang lebih kecil terkena stres, dibandingkan yang tidak mendapatkan vitamin. Sehingga, para peneliti percaya bahwa vitamin C sangat penting dalam me-manajemen stres.
Dalam penelitian lainnya kepada hewan, vitamin C diberikan ke tikus, alhasil mampu mencegahnya dari menunjukkan tanda-tanda yang dikenal stres fisik dan emosional, termasuk kehilangan berat badan.
Adapun hewan yang tidak menerima vitamin C mengalami tiga kali lipat dari tingkat hormon stres.
5. Menyebabkan masalah neurologis otak
Para peneliti sudah mempelajari kaitan antara desifiensi vitamin C dengan masalah neurologis. Penelitian itu dilakukan oleh pihak Vanderbilt University Medical Center, yang hasilnya dipublikasikan di Journal of Neurochemistry edisi bulan Oktober 2012. Demikian seperti seperti dilansir dari naturalnews.
Peneliti meneliti tikus yang secara genetik telah direkayasa untuk menonaktifkan gen, yang biasanya mengatur asupan vitamin C.
Tikus-tikus tersebut dapat hidup sehat kembali setelah mendapat asupan vitamin C dengan asam askorbat (AA) secara ekstrenal. Dalam penelitian ini juga, peneliti perlu membuat sistem periode, dimana peneliti sengaja terlambat memberikan AA pada tikus.
Sebelum dan sesudah periode tersebut, peneliti mengambil sampel darah, sembari mengamati pola perilaku tikus yang diteliti.
Pada awal berkurangnya AA dalam tubuh, tikus mengalami depresi, dan mengalami perilaku yang kuat untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung glukosa.
Setelah tikus benar-benar kehilangan AA untuk kedua kalinya, sampel darah tikus menunjukkan penurunan kadar glukosa darah, kerusakan oksidatif lipid dan protein, dan penurunan metabolit dopamin dan serotonin.
Dengan kata lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah terjadi kerusakan neurologis.
Masalah neurologis, fisiologis dan psikologis yang ekstrim karena tubuh kekurangan vitamin C, dapat kembali pulih secara perlahan jika kebutuhan vitamin C kembali dipenuhi. Cara alami dan paling mudah memperoleh kandungan vitamin C, ada pada buah jeruk, lemon, limau, kubis, kembang kol, brokoli dll.
6. Kerusakan pada jaringan jantung
Jangan malas mengkonsumsi asupan vitamin C, pada sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa konsumsi 300 miligram vitamin C sehari mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
Seperti dilansir dari Care2, dijelaskan bahwa vitamin C dikaitkan juga dengan penurunan kadar lipoprotein (yang memicu stroke), menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, mencegah peningkatan tekanan darah, dan mencegah penggumpalan dalam pembuluh darah.
Dari sebuah studi di negara Denmark, mengungkapkan penyebab utama pada orang yang makan banyak buah-buahan dan sayuran memiliki risiko lebih rendah dari penyakit jantung dan kematian dini, hal itu karena kadar vitamin C tinggi di dalam tubuhnya. Demikian seperti dilansir dari Articles.mercola.com
Sebuah studi Denmark ini melibatkan lebih dari 100.000 orang, menemukan hasil penelitiannya bahwa orang-orang yang memiliki asupan tertinggi dari buah-buahan dan sayuran, memiliki resiko lebih rendah 15 persen terkena penyakit jantung, serta risiko 20 persen lebih rendah dari kematian dini.
Penelitian mengungkapkan kadar tinggi vitamin C secara signifikan mampu mengurangi resiko penyakit jantung.
"... Kami melihat bahwa penurunan risiko terkait dengan konsentrasi tinggi vitamin C dalam darah dari buah dan sayuran ... data kami tidak bisa mengecualikan bahwa efek menguntungkan dari asupan tinggi buah dan sayuran bisa sebagian didorong oleh tingginya konsentrasi vitamin C di dalamnya. "
Sebuah penelitian tahun 2008 dari pihak Universitas penelitian Cambridge menemukan bahaw kadar tinggi vitamin C mengurangi risiko stroke sebesar 42 persen.
Dan penelitian serupa tahun 1995 oleh pihak British Medical Journal menemukan hasil bahwa orang tua dengan tingkat rendah vitamin memiliki risiko lebih besar terkena stroke. "
Menurut Dr. Stephen Sinatra, vitamin C sangat penting bagi kesehatan jantung Anda. Vitamin C yang mampu meningkatkan glutathione, sebuah antioksidan tubuh yang paling kuat.
Fungsi utama Glutathione yaitu melindungi sel-sel tubuh untuk detoksifikasi, mengoptimalkan pemanfaatan energi di dalam tubuh, dan mencegah penyakit yang dikaitkan dengan penuaan.
Glutathione juga dapat menghilangkan racun dari sel-sel tubuh, serta memberikan perlindungan dari kerusakan efek radiasi, bahan kimia, dan juga polusi lingkungan.
Perlu diketahui, kemampuan tubuh untuk memproduksi zat glutathione berkurang seiring dengan penuaan. Hal inilah menjadi alasan mengapa vitamin C sangat penting dikonsumsi saat usia semakin tua.
Vitamin C juga sangat penting untuk biosintesis kolagen, yang bermanfaat untuk dinding arteri tubuh. Menurut Dr. Sinatra bahawa kekurangan kolagen menyebabkan LDL yang sangat berbahaya teroksidasi, beresiko menyebabkan reaksi inflamasi pada lapisan pembuluh darah, dan resiko pembentukan plak aterosklerotik.
Sebenarnya ada beberapa akibat lainnya dari tubuh yang kekurangan vitamin C yang akan didipaparan nanti. Pada beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli menyebutkan bahwa para perokok telah kehilangan 25% vitamin C dalam darah dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Selain para perokok, orang yang suka meminum alkohol juga akan kekurangan kadar vitamin C pada tubuh.
Sehingga memang lebih baik untuk menghindari rokok, alkohol dan zat lainnya yang dapat menyebabkan tubuh akan kehilangan Vitamin C. Karena tubuh sangat membutuhkan vitamin C.
Karena vitamin C sangat dibutuhkan oleh tubuh, maka apabila tubuh kekurangan vitamin C maka dapat menimbulkan beberapa akibat buruk.
Akibat kekurangan vitamin C
1. Mudah jatuh sakit
Tubuh yang kekurangan vitamin C akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh akan mudah jatuh sakit.
Ada kemungkinan juga kekurangan vitamin C dapat menyebabkan seseorang terkena anemia. Penyakit anemia memiliki ciri-ciri atau gejala tubuh yang kurang energi, tubuh yang mudah lemas dan mengantuk, hingga hal yang sangat buruk dapat menyebabkan pingsan dan jatuh sakit.
Saat tubuh kekurangan vitamin C (atau juga fungsi vitamin C tidak berjalan optimal di dalam tubuh) maka tubuh mengalami beberapa gejala seperti, radang gusi, kulit kering, mimisan, nyeri sendi, serta penurunan kemampuan tubuh melawan penyakit.
Vitamin C membantu untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, kanker dan katarak, mengurangi racun di dalam hati (liver), dan meningkatkan daya tahan dan daya pulih tubuh.
2. Penurunan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sistem imunitas tubuh akan berkurang, sehingga infeksi tubuh yang disebabkan oleh bakteri dan virus, dapat dengan mudah menyerang dan masuk ke dalam tubuh..
Vitamin C sangat penting untuk daya tahan tubuh. Vitamin menjadi penyumbang terbesar dalam meberikan dan mengoptimalkan imunitas tubuh. Kekurangan vitamin C membuat imunitas tubuh menurun, sehingga tubuh mudah mengalami pusing, batuk dan flu, terserang berbagai virus, demam,meriang dan infeksi pada organ tubuh.
3. Kulit rentan memar atau luka
Kulit yang mudah memar ada kemungkinan karena tubuh yang kekurangan vitamin C. Apalagi memar atau luka tersebut memutuhkan waktu yang terlalu lama untuk dapat pulih.
Sehingga apabila penyembuhan memar ringan pada tubuh sangat lambat, ada kemungkinan tubuh kekurangan vitamin C.
Kekurangan vitamin C juga dapat membuat kulit menjadi kering, kulit yang kering dapat diketahui dengan menggaruk kuku ke bagian kulit tubuh, maka akan terlihat dengan jelas ada guratan putih. Dan juga pada sela jari-jari terlihat banyak kerutan.
Vitamin C berperan yang penting dalam mementuk kolagen. Kolagen membantu penyembuhan luka pada tubuh. Saat kekurangan asupan vitamin C, maka fungsi kolagen sulit terbentuk, akibatnya proses penyembuhan luka lambat. Akibat kurang serat juga berakibat lambatnya proses penyembuhan luka.
4. Mengganggu psikologi dan mood
Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan jiwa menjadi mudah emosi, dan bahkan depresi sekaligus. Pada sebuah studi menemukan bahwa vitamin C membantu mengurangi efek psikologis dan stres. Sehingga peran vitamin C sangat penting dalam menjaga kondisi psikologi dan suasana hati.
Dalam satu studi dilakukan peneliti Jerman, dengan 120 orang diminta melakukan tugas yang dikombinasikan dengan memecahkan soal matematika. Penelitian ini seperti dilansir dari situs Psychologytoday.com
Setengah dari mereka yang diteliti diberi 1.000 mg vitamin C. Tanda-tanda seperti stres berupa peningkatan kadar hormon stres kortisol dan tekanan darah tinggi, secara signifikan lebih besar pada mereka yang tidak mendapatkan suplemen vitamin.
Mereka yang diberikan vitamin C dilaporkan memiliki resiko yang lebih kecil terkena stres, dibandingkan yang tidak mendapatkan vitamin. Sehingga, para peneliti percaya bahwa vitamin C sangat penting dalam me-manajemen stres.
Dalam penelitian lainnya kepada hewan, vitamin C diberikan ke tikus, alhasil mampu mencegahnya dari menunjukkan tanda-tanda yang dikenal stres fisik dan emosional, termasuk kehilangan berat badan.
Adapun hewan yang tidak menerima vitamin C mengalami tiga kali lipat dari tingkat hormon stres.
5. Menyebabkan masalah neurologis otak
Para peneliti sudah mempelajari kaitan antara desifiensi vitamin C dengan masalah neurologis. Penelitian itu dilakukan oleh pihak Vanderbilt University Medical Center, yang hasilnya dipublikasikan di Journal of Neurochemistry edisi bulan Oktober 2012. Demikian seperti seperti dilansir dari naturalnews.
Peneliti meneliti tikus yang secara genetik telah direkayasa untuk menonaktifkan gen, yang biasanya mengatur asupan vitamin C.
Tikus-tikus tersebut dapat hidup sehat kembali setelah mendapat asupan vitamin C dengan asam askorbat (AA) secara ekstrenal. Dalam penelitian ini juga, peneliti perlu membuat sistem periode, dimana peneliti sengaja terlambat memberikan AA pada tikus.
Sebelum dan sesudah periode tersebut, peneliti mengambil sampel darah, sembari mengamati pola perilaku tikus yang diteliti.
Pada awal berkurangnya AA dalam tubuh, tikus mengalami depresi, dan mengalami perilaku yang kuat untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung glukosa.
Setelah tikus benar-benar kehilangan AA untuk kedua kalinya, sampel darah tikus menunjukkan penurunan kadar glukosa darah, kerusakan oksidatif lipid dan protein, dan penurunan metabolit dopamin dan serotonin.
Dengan kata lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah terjadi kerusakan neurologis.
Masalah neurologis, fisiologis dan psikologis yang ekstrim karena tubuh kekurangan vitamin C, dapat kembali pulih secara perlahan jika kebutuhan vitamin C kembali dipenuhi. Cara alami dan paling mudah memperoleh kandungan vitamin C, ada pada buah jeruk, lemon, limau, kubis, kembang kol, brokoli dll.
6. Kerusakan pada jaringan jantung
Jangan malas mengkonsumsi asupan vitamin C, pada sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa konsumsi 300 miligram vitamin C sehari mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
Seperti dilansir dari Care2, dijelaskan bahwa vitamin C dikaitkan juga dengan penurunan kadar lipoprotein (yang memicu stroke), menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, mencegah peningkatan tekanan darah, dan mencegah penggumpalan dalam pembuluh darah.
Dari sebuah studi di negara Denmark, mengungkapkan penyebab utama pada orang yang makan banyak buah-buahan dan sayuran memiliki risiko lebih rendah dari penyakit jantung dan kematian dini, hal itu karena kadar vitamin C tinggi di dalam tubuhnya. Demikian seperti dilansir dari Articles.mercola.com
Sebuah studi Denmark ini melibatkan lebih dari 100.000 orang, menemukan hasil penelitiannya bahwa orang-orang yang memiliki asupan tertinggi dari buah-buahan dan sayuran, memiliki resiko lebih rendah 15 persen terkena penyakit jantung, serta risiko 20 persen lebih rendah dari kematian dini.
Penelitian mengungkapkan kadar tinggi vitamin C secara signifikan mampu mengurangi resiko penyakit jantung.
"... Kami melihat bahwa penurunan risiko terkait dengan konsentrasi tinggi vitamin C dalam darah dari buah dan sayuran ... data kami tidak bisa mengecualikan bahwa efek menguntungkan dari asupan tinggi buah dan sayuran bisa sebagian didorong oleh tingginya konsentrasi vitamin C di dalamnya. "
Sebuah penelitian tahun 2008 dari pihak Universitas penelitian Cambridge menemukan bahaw kadar tinggi vitamin C mengurangi risiko stroke sebesar 42 persen.
Dan penelitian serupa tahun 1995 oleh pihak British Medical Journal menemukan hasil bahwa orang tua dengan tingkat rendah vitamin memiliki risiko lebih besar terkena stroke. "
Menurut Dr. Stephen Sinatra, vitamin C sangat penting bagi kesehatan jantung Anda. Vitamin C yang mampu meningkatkan glutathione, sebuah antioksidan tubuh yang paling kuat.
Fungsi utama Glutathione yaitu melindungi sel-sel tubuh untuk detoksifikasi, mengoptimalkan pemanfaatan energi di dalam tubuh, dan mencegah penyakit yang dikaitkan dengan penuaan.
Glutathione juga dapat menghilangkan racun dari sel-sel tubuh, serta memberikan perlindungan dari kerusakan efek radiasi, bahan kimia, dan juga polusi lingkungan.
Perlu diketahui, kemampuan tubuh untuk memproduksi zat glutathione berkurang seiring dengan penuaan. Hal inilah menjadi alasan mengapa vitamin C sangat penting dikonsumsi saat usia semakin tua.
Vitamin C juga sangat penting untuk biosintesis kolagen, yang bermanfaat untuk dinding arteri tubuh. Menurut Dr. Sinatra bahawa kekurangan kolagen menyebabkan LDL yang sangat berbahaya teroksidasi, beresiko menyebabkan reaksi inflamasi pada lapisan pembuluh darah, dan resiko pembentukan plak aterosklerotik.
7. Anemia.
Kurangnya asupan vitamin C memicu resiko tinggi anemia (gejala kekurangan darah). Anemia umumnya disebabkan kurangnya asupan zat besi, dimana proses penyerapan dari zat besi tersebut memerlukan peran dari kandugnan vitamin C.
Saat tubuh kekurangan vitamin C, penyerapan zat besi menjadi tidak optimal, alhasil tubuh terserang anemia. Beberapa tanda-tanda anemia yaitu sering pusing, terlalu mudah lelah, tubuh lemas dan mudah mengantuk, dan nafas terasa sesak.
8. Kulit Kering
Kulit kering juga karena kurangnya mengkonsumsi vitamin C. Beberapa hal dirasakan dari gejalanya yaitu kulit terasa kasar dan bersisik, kerutan pada sela-sela jari kaki, dan guratan putih pada kulit ketika menggaruk dengan kuku.
Sebenarnya, gejala kulit kering ini mirip dengan gejala akibat terlalu lama terpapar sinar matahari terik. Untuk mengatasi masalah kulit kering, yaitu rajin konsumsi vitamin C, menggunakan hand and body lotion, serta kurangi kebiasaan di bawah matahari yang sedang terik.
9. Radang Gusi
Kekurangan vitamin C beresiko cukup tinggi menimbulkan radang gusi, yang seringnya dimulai dari plak, yang setlah itu menjadi karang pada bagian gigi karena mengendap.
Radang pada bagian gusi ini tanda-tandanya, yaitu gusi terlihat merah darah, gusi terasa perih saat dilewati makanan ataupun cairan, muncul ketidaknyaman pada gusi, muncul darah pada gusi.
Berbahayakah kelebihan dosis dari vitamin C?
Kelebihan asupan vitamin C juga dinilai tidak baik, yang justru berbahaya bagi kesehtan tubuh. Apa saja bahaya dari kelebihan dosis vitamin C, yaitu produksi asam lambung meningkat, terkena resiko alergi dan iritasi pada bagian kulit, penyerapan Vitamin B12 terganggu, meningkatnya resiko kadar asam urat pada kandung kemih dll.
Kurangnya asupan vitamin C memicu resiko tinggi anemia (gejala kekurangan darah). Anemia umumnya disebabkan kurangnya asupan zat besi, dimana proses penyerapan dari zat besi tersebut memerlukan peran dari kandugnan vitamin C.
Saat tubuh kekurangan vitamin C, penyerapan zat besi menjadi tidak optimal, alhasil tubuh terserang anemia. Beberapa tanda-tanda anemia yaitu sering pusing, terlalu mudah lelah, tubuh lemas dan mudah mengantuk, dan nafas terasa sesak.
8. Kulit Kering
Kulit kering juga karena kurangnya mengkonsumsi vitamin C. Beberapa hal dirasakan dari gejalanya yaitu kulit terasa kasar dan bersisik, kerutan pada sela-sela jari kaki, dan guratan putih pada kulit ketika menggaruk dengan kuku.
Sebenarnya, gejala kulit kering ini mirip dengan gejala akibat terlalu lama terpapar sinar matahari terik. Untuk mengatasi masalah kulit kering, yaitu rajin konsumsi vitamin C, menggunakan hand and body lotion, serta kurangi kebiasaan di bawah matahari yang sedang terik.
9. Radang Gusi
Kekurangan vitamin C beresiko cukup tinggi menimbulkan radang gusi, yang seringnya dimulai dari plak, yang setlah itu menjadi karang pada bagian gigi karena mengendap.
Radang pada bagian gusi ini tanda-tandanya, yaitu gusi terlihat merah darah, gusi terasa perih saat dilewati makanan ataupun cairan, muncul ketidaknyaman pada gusi, muncul darah pada gusi.
Berbahayakah kelebihan dosis dari vitamin C?
Kelebihan asupan vitamin C juga dinilai tidak baik, yang justru berbahaya bagi kesehtan tubuh. Apa saja bahaya dari kelebihan dosis vitamin C, yaitu produksi asam lambung meningkat, terkena resiko alergi dan iritasi pada bagian kulit, penyerapan Vitamin B12 terganggu, meningkatnya resiko kadar asam urat pada kandung kemih dll.
0 Response to "9 Akibat Fatal Tubuh Kekurangan Vitamin C"
Post a Comment