Hampir seluruh peraturan yang diterapkan oleh pemerintah sangat ketat dan tak jarang berujung pada hukuman yang kejam. Pemerintah diktator tak segan menghukum mati siapapun yang dianggap melanggar. Ironisnya, terkadang masyarakat harus dihukum karena melakukan kesalahan yang remeh, dan tak masuk akal bagi sebagian besar orang.
Tak heran banyak peraturan nyeleneh yang mau tak mau harus dipatuhi oleh masyarakat agar hidup mereka tetap aman. Lantas, seperti apa kehidupan masyarakat Korea Utara di bawah kepemimpinan diktator? Berikut 8 aturan nyeleneh kehidupan warga Korea Utara, dijamin bikin gagal paham!
Dilarang memotong rambut dengan model macam-macam
Berbeda jauh dengan tetangganya, Korea Selatan, yang dikenal sangat modis dan trendi, Korea Utara sangat membatasi warganya, bukan hanya dalam potongan rambut namun juga dalam urusan berbusana. Masyarakat Korea Utara dilarang keras menggunakan celana jeans dalam keseharian mereka. Jika ketahuan, jangan harap selamat. Nyawa pun bisa jadi taruhannya. Tak jelas apa tujuan di balik larangan ini, mungkin pemerintah Korea Utara ingin warganya selalu tampil rapi dengan pakaian berbahan kain.
Dilarang menonton drama dan film Korea Selatan
Secara umum, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengakses internet dan menonton televisi. Siapapun yang ketahuan menonton TV atau menggunakan internet tak akan luput dari hukuman. Hukuman akan makin berat jika warganya kedapatan menonton tayangan hiburan apapun dari Korea Selatan, khususnya drama dan film. Tercatat puluhan orang sudah tewas di tangan sang diktator karena ketahuan menonton drama dari Korea Selatan.
Guru harus bisa main akordion
Sejak era 90'an, setiap calon guru diwajibkan mampu bermain instrumen akordion, yang dikenal sebagai 'the people's instrument' bagi warga Korea Utara. Setiap sekolah wajib memberikan tes akordion bagi setiap calon guru yang akan mengajar. Tak heran, para murid di Korea Utara sering memainkan instrumen ini di acara-acara khusus. Bisa dibilang, inilah satu-satunya cara untuk menikmati musik dengan legal di sana.
Ada pemilu di Korea Utara... dengan calon tunggal yang harus dipilih
Seperti negara lainnya, Korea Utara juga menyelenggarakan pemilu setiap 5 tahun sekali untuk memilih presiden. Uniknya, di Korea Utara hanya ada satu calon yang wajib dipilih oleh setiap warga. Siapa lagi kalau bukan pemimpinnya saat ini? Jadi, untuk apa ya diadakan pemilu, benar-benar bikin gagal paham deh!
Tidak ada Kitab Suci di Korea Utara
Memiliki kitab Injil adalah hal yang ilegal di Korea Utara. Siapapun yang ketahuan menyimpan atau memiliki Injil akan dikenakan hukuman tegas, bahkan terancam hukuman mati. Walau demikian, ada sebuah organisasi yang khusus bertugas menyelundupkan Injil ke Korea. Lantas, apa tujuan dari pelarangan tersebut, ditambah lagi tindakan penyelundupan sudah diketahui pemerintah?
Sebuah kota 'impian' dibangun, tapi tak boleh ditinggali
Ada sebuah kota bernama Kijong-dong yang khusus dibangun oleh pemerintah diktator pada tahun 1953. Kota tersebut diberi julukan kota impian di Korea Utara, yang dilengkapi dengan rumah-rumah berwarna cerah, sekolah, dan rumah sakit. Anehnya, kota tersebut justru dilarang untuk ditinggali oleh warga Korut, dan kini dikenal sebagai kota hantu.
Kabarnya, kota hantu tersebut akan menjadi hadiah bagi siapa saja warga Korea Selatan yang ingin bergabung menjadi warga Korut. Kira-kira, siapa yang berminat tinggal di kota tersebut ya?
Presiden yang sudah meninggal tetap berkuasa
Korea Utara mungkin adalah satu-satunya negara yang secara resmi masih 'dipimpin' oleh orang yang sudah mati. Presiden Kim Il-sung mungkin memang sudah tiada pada tahun 1994 lalu, namun warga masih wajib menaati peraturan yang telah dibuat oleh sang presien berikut undang-undang yang harusnya sudah diperbarui jika di negara lain. Tak heran Kim Il-sung mendapat julukan sebagai Presiden Abadi Korea Utara.
Itulah beberapa peraturan di Korea Utara yang bikin gagal paham para warga asing. Bagaimana menurut Anda?
0 Response to "8 Aturan Nyeleneh di Korea Utara yang Bikin Gagal Paham"
Post a Comment