Menaklukkan Gunung


Terbersit begitu saja sebuah frasa “Menaklukkan Alam”. Sebuah frasa yang kerap digunakan pada mereka yang hobi dengan petualangan alam bebas. Dan dalam kegiatan yang lebih spesifik mungkin sering digunakan untuk Menaklukkan Gunung, Menaklukkan Tebing, Menaklukkan jeram atau Goa. Tidak ada hal yang khusus, hanya saja ketika terbersit kata itu kok rasanya sedikit ada yang mengganjal. 

Dalam kbbi.web.id  menaklukkan berasal dari kata takluk/tak•luk/ v mengaku kalah dan mengakui kekuasaan pihak yang dianggap menang; menyerah kalah kepada; tunduk kepada. menaklukkan/me•nak•luk•kan/ v menundukkan; mengalahkan: ~ musuh; ~ nafsu; . Sederhananya, menaklukkan berarti membuat sesuatu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kalau diterapkan dalam mendaki gunung, menaklukkan gunung mengandung maksud kalau kita membuat keadaan di gunung menjadi seperti apa yang kita inginkan. 

Ada beberapa kendala di gunung yang membuat pendaki tidak bisa mencapai puncak. Trek yang terlalu curam sehingga membuat pendaki kehabisan energi. Cuaca yang ekstrim yang membuat pendaki tidak bisa bertahan. Di gunung bisa saja cuaca yang cerah dan tidak sampai satu jam sudah berganti dengan hujan badai. Atau juga bisa juga lebatnya hutan yang membuat pendaki sulit untuk melakukan orientasi. 

Dari semua kendala, kendala yang datang dari alam inilah yang tidak bisa kita hindari. Misal saja ketika terjadi badai, berlindung dan menunggu adalah hal yang paling masuk akal. sampai badai berhenti kita hanya bisa diam, tidak ada yang bisa kita lakukan dalam cuaca seperti itu. Kita tidak bisa membuat badai berhenti sesuai dengan keinginan kita. 

Banyak cerita tentang kegagalan-kegagalan dalam pendakian gunung. Seperti yang belum lama di bikin film. Everest, sebuah film tentang gagalnya sebuah pendakian ke puncak tertinggi, everest. Badai salju menjadi penyebab gagalnya expedisi ini. 

Meski telah diciptakan berbagai peralatan untuk mendukung pendakian gunung, dari peralatan keselamatan sampai peralatan untuk mendeteksi bahaya yang mengancam. Namun semua itu sifatnya hanya agar menjadi hanya membantu kita mengambil keputusan dan menentukan langkah-langkah untuk bertahan dari ancaman-ancaman yang datang dari alam. 

Karena itu bagi saya, rasanya terlalu berlebihan jika harus menggunakan kata menaklukkan” tidak ada sesuatu yang menuruti keinginan saya. Alam, gunung, sungai, laut semua mempunyai kehendaknya sendiri. Sekuat apapun kita, tetap saja yang kita lakukan hanyalah sekedar “bertahan”. 

Ini hanya unek-unek saja, tidak ada larangan juga untuk menggunakan kata “menaklukkan”. Karena, mungkin menggunakan kata “menaklukkan” tersebut untuk mengeskpresikan hasil perjuangannya yang berhasil bertahan dari hebatnya kekuatan alam. “Menaklukkan diri sendiri”, mungkin itu yang lebih pas. Karena bagaimana bahayanya alam masih jauh lebih berbahaya manusia. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menaklukkan Gunung"

Post a Comment